Kamis, 06 Oktober 2011

Dikala senja datang


Aku selalu terpejam menunggu dia datang, aku slalu tertunduk menunggu dia ada. Sampai kapan semua ini akan berbekas dihati? Dikala senja tiba aku merasa sepi, tak seperti tempo lalu saat mentari sinari dengan cahayanya yang penuh riang. Dikala malam tiba aku tertiti, tak seperti saat hujan berbekas pelangi, namun yang terjadi hanya sebuah mimpi, mimpi dalam cerita yang kurasa semua hadir dan kemudian pergi usik cerita itu sendiri. Aku terhenti saat itu, aku tak tau apa yang menjadi rasa dalam hati, rasa yang tertinggal yang selalu membuatku tak tau arti…
Tuhan bisakah aku berbuat lebih dikala sepi meyerangku? Dikala aku masih terbisu menunggu dia tergugu. Menunggu datang semua tuk hapuskan risau dalam hatiku. Aku ingin dia segera hadir, dalam sujudku Tuhan tau, dalam hela nafasku Tuhan menyaksikan kalau aku merindukan dia yang kini berdiam dalam hati.
Saat dia datang untuk pergi dulu, tak ucapkan seuntai kata pun tuk buatku tenang, dalam diam harapku selalu berucap aku lupa akan itu, dalam harapku aku berharap memori tentang itu tak kumiliki, saat dia janjikan sesuatu untuk kembali. Kuharap dan selalu kuharap ada memori yang kulupakan tentang itu, namun entah aku pun tak tau, yang kutau harapku masih ada. Meski ku tau semua hanya dalam mimpi. Meski aku berharap semua harapku tak seperti nyata yang kini ada di hadapanku yang kini terdiam dalam memori yang masih tersisa menjadi teman dalam benakku.

4 komentar: